Selasa, 24 Februari 2009

TUNE-UP MESIN

Beberapa bagian yang biasa diperiksa dalam pekerjaan tune-up mesin adalah sistem pendinginan, tali kipas, saringan udara, batere, oli, busi, kabel tegangan tinggi, celah katup, karburator, putaran oli dan tekanan kompresi.

a. Sistem pendinginanPeriksa tinggi air pendingin pada tangki cadangan. Jika kurang, isi hingga garis FULL.
b. Periksa kualitas air pendingin. Apakah menimbulkan karat, tercampur olii atau kotoran? Ganti air pendingin jika perlu.
c. Periksa kembali isi radiator terutama kisi kisinya dan selang-selangnya.
d. Periksa klem selang. Bila longgar, kencangkan.
e. Periksa apakah ada kebocoran pada pompa air, inti radiator(core) atau longgarnya penguras air.

e. Periksa cara kerja tutup radiator.
Dengan menggunakan alat test tutup radiator, periksa tegangan pegas dan kedudukan katup vakum dari tutup radiator. Tutup harus diganti, jika tutup membuka pada tekanan di bawah angka spesifikasi atau jika tutup rusakrusak.
Tali kipas a. Periksa tali kipas belt dari keausan, retak, dan ketegangan. Ganti bila perlu
b. Pastikan tali kipas terpasang baik pada puli
c. Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar98N (10 kg) di tengah·tengah antara kedua puli. Stel bila perlu
Penyetelan : - Bila perlu kendorkan baut dudukan alternator dan bautnya- Gerakan alternator kedalam dan keluar untuk menyetel- Setelah itu kencangkan baut

Saringan udaraa. Buka elemen saringan udara
Catatan: Usahakan agar tidak ada kotoran atau benda lain masuk ke dalam karburator
b. Untuk membersihkan etemen, hembuskan udara bertekanan dari sebelah dalam.c. Jika elemen koyak atau terlalu kotor, ganti dengan yangbaru

4. Baterea. Periksa batere dari kemungkinan penyangga batere berat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak, batere rusak, atau bocor.b. Periksa batas air aki harus antara batas atas dan batas bawah(maks. dan min. level).
c. Jika di bawah min, tambahkan air aki sampai batas min, jangan lebih.
d. Periksa berat jenis elektrolit dengan hidrometer. Berat jenis1,25 - 1,27 pada 20°C.
c. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, Jika tidak beradapada ketinggian yang semestinya isilah dengan air suling.
Oli mesina. Tinggi oli harus berada pada antara L, dan jika lebih rendah, periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli. hingga tanda F. Gunakan oli API service SE.b. Periksa oli kemungkinan sudah kotor, kemasukan air atau berubah warna.
Mengganti saringan olia. Buka saringan oli. b. Untuk memasang saringan oli, beri beberapa tetes oli mesin pada pada gasternya. Setelah itu kencangkan dengan tanganc. Setelah mesin dihidupkan, periksa oli dari kemungkinan terdapat kebocoran dan periksa kembali tinggi oli.
Busia. Periksa elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, atau porselinnya retak. Ganti bila perlu. b. Bersihkan busi dengan amplas atau sikat kawat halus dipakai lagi
c. Stel celah busi dengan membengkokkan elektroda massanya
Catatan :Gunakan feeler gauge kawat umuk mendapatkan keakuratanpengukuran
Perhatian :- Jangan menarik kabel busi waktu membukanya.- Waktu memasang busi baru atau lama oleskan compound anti aus atau sejenisnya pada drat busi.
Memeriksa kabel tegangan tinggia. Lepaskan kabel. Pada waktu melepas kabel busi, tariklah dengan memegang bagian ujung kabelnya, jangan memegang pada bagian tengah kabel.b. Periksa tahanan kabel. Tahanan kabel kurang dari 25 kiOHM perkabel
Distributora. Periksa tutup distributor dan rotor dari kemungkinan:- Retak, berkarat, terbakar atau lubang kabel kotor.- Terminal elektroda terbakar.- Pegas bagian tengah lemah.
b. Periksa dan stel celah platina atau celah udara.- Jika platina terbakar atau berlubang lubang, platina harus diganti.- Stel celah platina dengan pegas penahan. Celah blok 0,45 mm.- Stel celah udara antara rotor proyeksi koil, Celah udara 0,2 - 074 mm.c. Periksa sudut dwell dengan tester. d. Periksa saat pengapian.- Setel putaran mesin pada putaran idle. Oktan selektorharus distel pada posisi standar. Saat pengapian pada maksimum 950 RPM 8drajat sebelum TMA.
d. Periksa saat pengapian. - Stel putaran mesin pada putaran idle. Oktan selektor harus distel pada posisi standar. Saat pengapian pada maksimum 950 RPM 8drajat sebelum TMA.
- Cocokkan tanda-tanda waktu dengan memutar body distributor. Saat pengapian 8° sebelum TMA.
Perhatian:Jangan distel dengan oktan selektor
e. Periksa cara kerja governor. - Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah jarum jam dan dilepas. Rotor tidak boleh terlalu longgar.- Hidupkan mesin dan lepaskan selang dari distributor. Tanda waktu berubah sesuai dengan putaran mesin.
Penyetelan celah katupa. Panaskan mesin kemudian matikan.b. Stel silinder No. 1 Pada TMA atau titik mati ams (kompresi). c. Kencangkan kembali baut-baut kepala silinder dan penunjang batang penumbuk katup (rocker arm).
d. Stal celah katup. Celah katup diukur di antara batang katup dan lengan rocker. Yang distel hanya katup yang ditunju oleh panah saja.Celah katup: Hisap : 0,20mm Buaug : 0,30 mm e. Putarlah poros engkol (cranshat) 3.600.
f. Stel katup-katup lain yang ditunjukkan oleh panah.

Penyetelan putaran rendah (idle) pada karburatorCara 1:a. Lepaskan sumbat pada saluran isap dan pasang vacuum gauge.b. Sambungkan tachometer pada koil pengapian.c. Hidupkan mesin sampai suhu kerja normal.d. Saat mesin stasioner, putar skrup setelah angin ke dalam dan keluar sampai diperoleh putaran terbaik dengan tingkat kevakuman minimum 430 mm Hg.e. Putarlah sekrup setelah stasioner untuk menyetelnya.f. Lepaskan vacuum gauge dan pasang sumbat kembali.
Cara 2: a. Hidupkan mesin. b. Stel hingga putaran maksimum dengan memutar sekrup penyetel putaran idle. c. Stel putaran campuran idle dengan memutar sekrup penyetel putaran idle. Putaran campuran idle kurang lebih 800 rpm
d. Teruskan penyetelan (b) dan (c) sampai dapat putaran maksimum yang paling optimal, tidak bergantung banyaknya memutar sekrup penyetel putaran idle. Putaran idle 750 kurang lebih 50 rpm.
Untuk penyetelan bagian karburator lainnya, lihat pembahasan khusus karburator.

Pemeriksaan tekanan kompresia. Pastikan oli mesin cukup dan aki punya setrum penuh.b. Panaskan mesiu sampai suhu kerja normal. Matikan mesin.c. Lepaskan semua besi.d. Pasang alat ukur kompresi pada lubang busi silinder no.1.e. Injak pedal gas sampai habis.f. Start mesin hingga tekanan kompresi hingga nilai tertinggi.g. Lakukan tes yang sama pada silinder lainnya.
Tekanan kompresi, standar : 11 kg/cm2 limit : 9,0 kg/cm2
h. Bila rendah atau tidak rata, lakukan tes ulang setelah menuangkan oli ke silinder yang nilai kompresinya paling rendah - Bila tekanan kompresi naik, berarti ring pinion atau silinder aus.- Bila tekanan tidak naik, tandanya permukaan klep pada kepala silinder tidak rapat.- Bila dua silinder yang berdekatan tekanannya tidak naik, kemungkinan penyebabnya adalah gasket kepala silinder diantara kedua silinder itu bocor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar